Skenario II
Gilang adalah mahasiswa tingkat 1 di STIKES ternama di Yogyakarta, saat ini gilang menempuh mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar, dengan menggunakan metode pembelajarab PBL. Dalam perkuliahan tersebut Gilang dan 9 orang teman lainnya diberikan suatu scenario, dalam sekenario tersebut Gilang diharapkan mampu memahami konsep, model dan teori secara umum dan khususnya konsep, model dan teori keperawatan yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh keperawatan yaitu : Flornt Nightingale, H E Paplau, V Henderson, Orem, I King, Roy, Betty Newman, Jean Watson, Dorothy Jhonson, Martha E Roger, Joyce Travelbee, Leininger, Faye Abdelah, Benner-Wrubel, Myra Levin, dan Ida Orlando.
Selain memahami konsep, model dan teori keperawatan tersebut, kelompok akan memperagakan atau bermain peran dengan salah satu teori keperawatan yang sudah diketahui.
Selain konsep, model, dan teori keperawatan yang harus dikuasai, buatlah sekenario untuk bermain peran dengan menerapkan teori keperawatan yang kelompok pilih.
Step I
-
Step II
1. Apakah teori keperawatan yang dikemukakan oleh Florence Nightingale?
2. Apakah dari tokoh-tokoh tersebut ada kesamaan dari teoridan konsepnya?
3. Teori keperawatan yang dikemukakan oleh Virginia Henderson dan Betty Neuman!
4. Model dan teori apakah yang akan atau ingin didalami oleh Gilang?
5. Apa nama kasus di scenario II?
6. Apakah teori keperawatan yang dikemukakan oleh Roy?
7. Konsep dan model keperawatan apakah yang dikemukakan oleh Joyce Travelbee?
8. Bagaimana cara Gilang memahami konsep dan teori tokoh-tokoh tersebut?
9. Teori apa yang sering diterapkan dalam dunia keperawatan?
Step III
2. Teori dan konsep berbeda namun pada dasarnya memberikan inti yang sama.
4. Gilang ingin mendalami model dan teori tentang teori dan konsep keperawatan.
5. Kasus di scenario 2 ini membahas tentang konsep-konsep dan teori –teori keperawatan.
8. Gilang harus mengetahui teori-teori yang dikemukakan oleh setiap tokoh melalui sumber-sumber yang benar. Barulah gilang dapat memahaminya.
9. semua teori dipakai karena merupakan dasar dari ilmu keperawatan itu sendiri
Step IV
Step V
LO
Apakah teori keperawatan yang dikemukakan oleh Florent Nightingale?
Teori keperawatan yang dikemukakan oleh Virginia Henderson dan Betty Neuman!
Apakah teori keperawatan yang dikemukakan oleh Roy?
Konsep dan model keperawatan apakah yang dikemukakan oleh Joyce Travelbee?
Step VI
Belajar mandiri
KonsepTeori Dan Model Keperawatan
• Teori
Hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan suatu fenomene
• Model
Contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan teori dari skema konseptual melelui penggunaan symbol dan diafragma.
• Model Konsep
Rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas fenomena-fenomene, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.
• Teori keperawatan
sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawtan.
• Model konsep keperwatan
Suatu cara untuk memendang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya.
Tujuan Teori Keperawatan
• Identifikasi ruang lingkup dan tujuan keperawatan
• Menyediakan pengetahuan untuk memperbaiki administrasi keperawatan, praktek , edukasi, dan penelitian
• Membantu penelitian dan mengembangkan pengetahuan dasar keperawatan
• Mengidentifikasi teknik penelitian dan alat bantu yang digunakan untuk memvalidasi intervensi keperawatan
• Membuat formula hukum praktik keperawatan, penelitian, dan pendidikan
• Membuat formula petunjuk penilaian kegiatan praktik perawat
• Mengembangkan rencana kurikulum pendidikan keperawatan
• Menetukan kriteria untuk mengukur kualitas peleyanan keperawatan, pendidikan, dan penelitian
• Membantu perkembangan sistem penyampaian pelayanan keperawatan
• Menyediakan struktur yang sistematik dan rasional untuk aktivitas keperawatan
Tujuan model keperawatan
• Menjaga konsisten ASKEP
• Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan
• Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan
• Memberikan fedoman dalam menetukan kebijaksanaan dan keputusan
• Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan askep bagi setiap anggota tim keperawatan
Karakteristik Teori Keperawatan
Torrest(1985) dan Chinn & Jacob(1983) menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori keperwatan :
1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan mendefenisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperwatan.
2. Teori keperwatan bersifat ilmiah
3. Teori keperawtan bersifat sederhana dan umum
4. Teori keperwatan berperan dalam memperkaya body of knoledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian
Faktor Yang Mempengaruhi Teori Keperwatan
• Filosofi Florence Nightingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentimgnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang di kenal dengan teori lingkungannya.
• Kebudayaan
• Sistem pendidikan
• Perkembangan ilmu keperwatan
• Adanya pandangan bahwa dalam memberikan layanan keperawatan akan lebih baik ilakukan oleh wanita
• Profesi yg mendiri
• Mintra kerja yg sejajar dlm menjalankan tugas
• Dulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperwatan yang jelas
• Memiliki sistem pendidikan yang terarah sesuai kebutuhan rumah sakit
• Adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang berkembang secara terus menerus yg disebut subspesialisasi.
Teori-Teori Keperawatan
1. Florence Nightingale
Teori perawatan modern(modern nursing). Titik berat teori ini adalah pada aspek lingkungan antara lain:
• Udara segar
• Air bersih
• Saluran pembuangan yang efisien
• Kebersihan
• Cahaya
Aspek lingkungan yang diutamakan Nigthingale dalam merawata klien adalah ventilasi yang cukup bagi klien.
Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perwat juga harus memperhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan klien
Model teori Nightingale
Asumsi utama teori Nightingale
Kesehatan sebagai kondisi sejahtra dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki =hingga batas maksimal
Penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat
Untuk mencapai kondisi kesehatan perawat harus :
• Menggunkan nalarnya
• Ketekunan
• Observasi
2. Virginia Henderson
• Definition of Nursing (definisi keperawatan)
• Tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat :
• Model keperawatan “the activities of living”
• Melaksanakan aktivitas guna mendukung kesehatan
• Penyembuhan individu (proses meninggal dengan damai).
membantu individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin.
Konsep Utama Teori Henderson
• Manusia
• Keperawatan
• Kesehatan
• Lingkungan
Hubungan perawat-klien
• Perawat sebagai pengganti(substitute) bagi pasien
• Perwat sebagai penolong (helper) bagi pasien
Kebutuhan Dasar Manusia Perawat sebagai mitra (patner)
1. Bernafas secara normal
2. Makan dan minum dengan cukup
3. Membuang kotoran tubuh
4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang sesuai
7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih
9. Menghindari bahaya lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah sesuai dengan keyakinan
12. Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi
13. Bermain /rekreasi
14. Belajar mengetahui atau memuaskan pada perkembangan normal serta menggunakan fasilitas kesehatan
3. Imogene King (Teori King)
• Menggunakan pendekatan sistem terbuka
• Model konsep interaksi :
o System personal
o System interpersonal
o System social
• Manusia Memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu :
o Informasi Kesehatan
o Pencegahan penyakit
o Kebutuhan Terhadap Perawat Ketika sakit
Konsep Hubungan manusia menurut King :
• Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami kondisi yang ada dalam keperawatan
• Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan merupakan respon dari individu
• Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat dan klien yg terwujud dlm komunikasi
• Transaksi merupakan kondisi dimana perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan kep-an
4. Dorothe E. Orem (Teori Orem)
• Konsep keperawatan Orem mengembangkan teori self care diantaranya :
• Perawatan Diri(self care)
o Self care
o Self care agency
o Perawatan diri sendiri dengan tidakan mandiri
o Kebutuhan self care yang universal (ADL
• Self care Defisit
• Teori Nursing Sistem
5. Martha E. Rogers (teori Rogers)
• Dipublikasikan pada tahun 1970 yaitu An Introduction theoritical basis of Nursing.
• Proses kehidupan manusia dicirikan oleh :
o Keseluruhan (wholeness)
o Keterbukaan (openness)
o Kesatuan arah (unidirectionality)
o Pola (pattern)
o Organisasi
o Ilmu pengetahuan
o Serta pemikiran
Teori Rogers dan konsep utama keperawatan
• Keperwatan : profesi yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan seni.
• Individu : sistem terbuka di dalam proses kontinu bagi sistem terbuka lingkungan.
o Lingkungan : Interaksi lingkungan bersifat kontinu, mutual, dan simultan.
o Kesehatan (health)
o Budaya
o Individu
6. Sister Calista Roy (Teori Roy)
• Model adaptasi Roy
• empat elemen penting dalam model adaptasi :Elemen sehat
o Elemen keperawatan : keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan
o Elemen manusia : Manusia berperan sebagai kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi
o Elemen lingkungan : semua kondisi, keadaan, dan faktor yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok
• keadaan yang mucul atau proses yang terjadi pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya .Proses Adaptasi
o Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungna internal dan aksternal.
o Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respon adaptif tidak adaftif.
Aplikasi model adaptasi Roy
Model ini digunakan sebagai pedoman dalam memberikan perawatan pada anak-anak, lansia dan di komunitas dan lebih menekankan pada faktor psikologis
7. Betty Neuman(Teori Neuman)
• Model konsep Health Care System
o model konsep menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas .
o Garis fleksibel
o Ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll.
• Garis pertahanan normal/fleksibel
o Ÿ Ketersediaan pelayanan kesehatan
o Ÿ Adanya perlindungan
o Ÿ Status nutrisi secara umum
o Ÿ Tingkat pendapatan
o Ÿ Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
o Ÿ Sikap masyarakat terhadap kesehatan
• Garis pertahanan resisten
o Ketersediaan pelayanan kesehatan
o Tingkat pendidikan masyarakat
o Transportasi
o Tempat rekreasi dan cakupan dari inmunisasi di daerah yang ada.
• Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
• Model konsep ini bertujuan : Agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis.
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan suatu kesatuan yang utuh:
• Fisiologis
• Psikologis
• Sosiokultural
• Spiritual
Model konsep keperawatan Betty Neuman berfokus pada respons terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaftasi pada pasien.
• Pencegahan primer
Meliputi tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.
• Pencegahan sekunder
Berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor
• Pencegahan tersier
meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit
8. Faye Glen Abdellah(Teori Abdellah)
• Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Abdellah meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien maupun keluarga.
• Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin terjadi dalam bidang-bidang berikut :
o Kenyamanan, kebersihan dan keamanan
o Keseimbangan fisiologis
o Faktor-faktor psikologi dan sosial
o Faktor-faktor sosiologi dan komunitas
• Dalam keempat bidang diatas Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik dikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah :
1. Mempertahankan kebersihan dan keamanan
2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal
3. Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi
4. Mempertahankan mekanisme tubuh yang baik serta mencegah dan deformitas.
5. Memfasilitasi masukan oksigen keseluruh tubuh
6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh
7. Mempertahankan eliminasi
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9. Mengenal respon –respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis dan kompensasi
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi
11. Mempertahankan fungsi sensorik
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal-balik antara emosi dan penyakit organic
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif
16. Mempasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif
17. Mempertahankan lingkungan yang terapeutik
18. Memfasilitasi kesadaran diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi dan perkembangan yang berbeda
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosional
20. Menggunkan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam munculnya suatu penyakit
9. Myra levine(Teori Levine)
• Teori keperwatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun 1973
• Mengambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.
• Levine menyebutkan sebagai empat prinsip konservasi dalam keperwatan :
o Konservasi energi klien
o Konservasi struktur intergritas personal
o Konservasi integritas personal
o Konservasi integritas sosial
10. Hidegard E Peplau (Teori Peplau)
• Hildgard lahir pada tanggal 1 september 1909 di Raeding, pennsylvania. Lulus dari Hospital school of Nursing di pottstown , pennsylvinia pada tahun 1931.
• Dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington University, Vermont pada tahun 1943.
• Peplau meraih gelar M.A. Dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’College, Colombia, New York pada tahun 1947
• Dan gelar Ed.D dalam bidang pengembangan kurikulum pada tahun 1953
Keperawatan Psikodinamik
• Kontribusi paplau dalam bidang keperwatan, khususnya keperwatan psikiatri sangat banyak.
• Tahun 1952 “meluncurkan bukunya yang berjudul interperonal Relations in Nursing”
Keperawatan psikodinamik
Kemampuan seseorang (perawat) untuk memahami tingkah lakunya guna membantu orang lain, mengidentifikasi kesulitan yang dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip hubungan manusia pada permasalahan yang timbul di semua level pengalaman.
Paplau menjelaskan empat fase
Fase orientasi
Perawat dan klien bertindak sebagai dua individu yang belum saling mengenal. Fase ini merupakan fase untuk menentukan masalah. Fase orentasi dipengaruhi langsung oleh :
1. Ÿ Sikap perawat dan klien
2. Ÿ Ras
3. Ÿ Budaya
4. Ÿ Agama
5. Ÿ Pengalaman
6. Ÿ Latar belakang
7. Ÿ Dan harapan klien maupun perawat “Menimbulkan rasa saling percaya “
Fase Identifikasi
• Klien memberi respon atau mengidentifikasi persoalan yang ia hadapi bersama orang yang dianggap memahami masalahnya.
• Perawat melakukan eksplorasi perasaan dan membantu klien menghadapi penyakit
• Klien diharapkan mulai memiliki perasaan terlibat dan mulai memiliki kemampuan untuk mengatasi masalahnya
Fase Eksploitasi
• Eksplorasi /menggali , memahami keadaan klien dan mencegah meluasnya masalah.
• perawat dituntut menguasai keterampilan berkomunikasi secara terapeutik
Fase resolusi/terminasi
Enam peran perawat :
• Peran sebagai orang asing(role of the stranger)
• Peran sebagai narasumber(role of resource person)
• Peran sebagai pengajar(teaching role)
• Peran sebagai wali(surrogate role)
• Peran sebagai pemimpin (leadership role)
• Peran sebagai penasehat (caunseling role)
Komponen utama keperawatan
• Keperawatan
• Individu
• Kesehatan
• Lingkungan
11. Jean Watson (Teori Watson)
• Watson memperoleh gelar B.S.N. Untuk bidang keperawatn kesehatan jiwa dari Universitas of Corodo, Boulder.
• Konsep keperawatan Watson adalah Human science dan Human care .
• Fokus utama dalam keperawatan Watson adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif humanistik
Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson
1. Askep dapat dilakukan dan dipraktikkan secara interpersonal
2. Askep terlaksana oleh adanya faktor carative yg menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia
3. Askep yang efektif (meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu & keluarga
4. Respon Askep (keadaan sekarang dan yang akan terjadi nanti)
5. Lingkungan Askep
6. Askep lebih bersifat healthgenic(menyehatkan) dari pada curing(mengobati)
7. Praktek caring merupakan pusat keperwatan
Faktor carative teori Watson
1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik
2. Menanamkan keyakinan dan harapan
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiridan orang lain
4. Membina hubungan saling percaya dan saling membantu
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif
6. Menggunakan metode pencegahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindingi, memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual
12. Ida Orlando(Teori Orlando)
• Klien adalah individu dengan sudut kebutuhan dimana bila kebutuhan tersebut dipenuhi maka stress akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal.
• Tiga elemen yaitu perilaku klien, reaksi perawat, dan tindakan perawat
• Setelah perawat melakukan kebutuhan klien, dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan klien dan akan bertindak secara otomatis atau direncanakan untuk memenuhi kebutuahan yang pada akhirnya menurunkan tekanan yang dialami oleh klien
13. Leininger
• Teori keperawatan transkultural yang menekankan pada peran perawat yang penting dalam memahami budaya klien.
• Dimensi budaya dan struktur social :
a. Faktor teknologi
b. Factor Agama
c. Factor Falsafah Hidup
d. Faktor Sosial
e. Faktor Kekrabatan
f. Faktor Nilai Budaya
g. Faktor Gaya Hidup
h. Faktor Politik
i. Faktor Hukum
j. Faktor Ekonomi
k. Faktor Pendidikan
• 3 Prinsip asuhan Keperawatan
1. Culture care preservativation / Maintenace
2. Culture care accommodation / negotiation
3. Culture Care repatterning / restructuring
14. Benner – Wrubol
• teori kompetensi klinis diproduksi dalam buku: Dari Novice dua Ahli (1984) Benner juga menggambarkan pentingnya peduli bagi manusia untuk keperawatan dalam buku: The Primacy of Caring yang dirilis pada tahun 1989. Benner & Wrubel menggunakan jumlah eksemplar teori keperawatan, berdasarkan pemikiran fenomenologi Heidegger, di mana kekuatan utama adalah merawat sebagai fondasi dasar bagi semua kehidupan manusia dan untuk menyusui sebagai sebuah profesi.
• Patricia Benner juga memperkenalkan konsep perawat ahli mengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien dari waktu ke waktu melalui basis pendidikan suara serta banyak penalaman.
• Benner juga mengeluarkan sebuah teori yang disebut Teori “From Novice To Expert” yang artinya jenjang atau tahapan dalam sebuah profesi. C. Teori “From Novice To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia Benner diambil dari “Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From Novice to Expert
• menjelaskan 5 tingkat atau tahap peran dan perkembangan profesi meliputi:
1. Novice Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya. Disini sulit untuk melihat situasi yang relevan dan irrelevan. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.
2. Advance Beginner Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi. Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan perspektif lebih luas. Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan dan responnya. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.
3. Competent Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang lain, advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan. Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya. Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan perhatian yang dapat diabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan perencanaan dan prosedur pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competent harus diizinkan untuk memandu respon terhadap situasi. Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent adalah untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient.
4. Proficient Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.
5. Expert Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian. Perubahan kualitatif pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia.
• Aspek kunci pada perawat expert adalah:
1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis
2. Mewujudkan proses know-how
3. Melihat gambaran yang luas
4. Melihat yang tidak diharapkan
15. Dorothy Jhonson
• Teori Dorothy E. Johnson Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang diakatan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu kesimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya
16. Joyee Travelbee
• Tujuan Keperawatan: Untuk membantu individu atau keluarga untuk mencegah atau mengembangkan koping terhadap penyakit yang dideritanya, mendapatkan kembali kesehatannya, menemukan arti dari penyakit atau mempertahankan status kesehatan maksimalnya (Marriner-Torney, 1994)
Kerangka Kerja Praktik: Proses interpersonal dipandang sebagai hubungan manusia dengan manusia yang terbentuk selama sakit dan selama “mengalami penderitaan”
DAFTAR PUSTAKA
1. Nursalam. Tantangan Keperawatan Indonesia Dalam Proses Profesionalisme.
http://www.inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=print&sid=78. 2006.
Diakses tangggal 28 september 2009.
2. Erfandi, S.Kep, Ners. Home Health Care. http://forbetterhealth.
wordpress.com/2008/12/15/home-health-care/. 2008. Diakses tanggal 28
september 2009.
3. Ola. Depresi pada remaja. http://olapsyche.multiply.com/journal/item
/21/DEPRESI_pada_remaja. 2008. Diakses tanggal 10 September 2009.
4. Undique. Terapi kognitif. http://syntinkus.blog.friendster.com/2008/01/terapikognitif/.
2008. Diakses 10 September 2009.
5. Zainuddin, Ahmad Faiz. SEFT Atasi Masalah Fisik & Emosi.
cybernews.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/pda/detail.aspx?. 2008. Diakses tanggal
10 Desember 2009.
6. Bundauti. Sumber konflik dalam keluarga. http://forum.detik.com/showthread.
php?t=7013014th.2008. 2009. Diakses tanggal 28 september 2009.
7. Friedman, Marilyn M. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta:
EGC. 1998.
8. Fitrisca. Autisme part 1 (pengertian autisme). 2009.http://fitrisca.multiply.com/
journal/item/5http://fitrisca.multiply.com/journal/item/5.2008. Diakses tanggal 15
September 2009.
9. Sittaresmiyanti. Partisipasi Keluarga untuk Anak Autistik.
http://sittaresmiyanti.wordpress.com/2009/02/24/partisipasi-keluarga-untukanak-
autistik/. 2009. Diakses 25 September 2009.
10. Erfandi. Merawat anak autis. http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/19/
merawat-anak-autis/. 2009. Diakses 27 september 2009.
11. Ester, Nova. Saling Berbagi tentang Anak Autis. http://m.kompas.com
/news/read/data/2008.11.18.13384115. 2008. Diakses 25 September 2009.
12. Nurhayati, Umi. Dinamika Psikologi Orangtua Penderita Autisme.
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-
2003-umi-8814-autisme. 2003. Diakses tanggal 10 Desember 2009.
13. Widodo, Tri. Penyesuaian Diri Ibu yang Memiliki Anak Autis.
www.infoskripsi.com/.../Penyesuaian-Diri-Ibu-Yang-Memiliki-Anak-Autis.html.
2008. Diakses 14 Desember 2009.
14. Drs. Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. 2004.
15. Niven, Nail. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat & Professional
Kesehatan Lain. Jakarta: EGC. 2000.
16. Rasmun, Skp. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan
Keluarga. Jakarta: PT Fajar Interprama. 2001.
17. Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC. 2008.
18. Fausiah, Fitri & Widury, Julianti. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia. 2007.
19. Gunarsa, Singgih Dn& Gunarsa, Ny. Y Singgih D. Psikologi Keperawatan.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. 1998.
20. Safaria, Triantoro. Autisme Pemahaman Baru untuk Hidup Bermakna bagi
Orangtua. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. 2005.
21. Prasetyo, D.S. Serba-Serbi Anak Autis: Mengenal, Menangani, dan
Mengatasinya dengan Tepat dan Bijak. Yogyakarta: Diva Press. 2008
22. Murad Lesmana, Jeanette. Dasar-dasar Konseling. Jakarta: UI Press. 2006.
23. Yosep, Iyus. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama. 2007.
24. Jeffrey S Nevid; Spencer A. Rathus; Beverly Greene. Psikologi Abnormal.
Jakarta: Penerbit Erlangga. 2005.
25. Yanwar. SEFT/EFT. http://yanwarinside.blog.telkomspeedy.com/2009/01/28/
sefteft/.2009. Diakses 10 Desember 2009.
26. Gunawan, Adi W. The Sekret of Mindset. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama. 2008
27. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2007.
28. Yin K. Robert. Studi Kasus, Desain dan Metode. Jakarta. Raja Grafindo
Persada. 2005.
29 Aimul AA. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba
Medika. 2003
30. Tri atmojo, Juwono. Metode Penelitian Komunikasi. http://pksm.mercubuana.
ac.idnewelearningfiles_modul94010-11-490724559769.pdf. 2008. 10 Desember
2009.
31. Purwandari E. K. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi Lembaga
Pengembangan Sarana Penyuluhan dan Pendidikan Psikologi. Jakarta: Fak.
Psikologis UI. 1998.
32. Holloway I, Wheeler, Stephanie. Qualitative Research For Nurses. British: Black
Well Science. 1998.
33. Sudarwan D. Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta: EGC. Hal
63-69.
34. Indirawati, E. Hubungan Antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan
Strategi Koping. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Vol 3. No:2. 2006.
35. Tri Kurniati Ambarini. Saudara Sekandung dari Anak Autis dan Peran Mereka
dalam Terapi. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.INSAN Vol. 8 No.2,
Agustus 2006.
36. Misbah Usmar Lubis. Penyesuaian diri orangtua yang memiliki anak autis.
Universitas Sumatera Utara Medan: Fakultas Psikologi. 2009.
37. Dr. Moh. Shochib. Pola asuh orang tuntuk membantu anak mengembangkan
disiplin diri. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. 1998.
38. Patricia A.Potter, Anne Griffin Perry. Buku ajar fundamental keperawatan edisi
4. Jakarta: EGC. 2005.
39. Price, Sylvia A. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. 1995.
Jakarta: EGC.
40. Carlos Junquera. Jose CArneiro, Robert O, Kelley. Histologi Dasar Edisi 8.
Jakarta: EGC. 1998.
41. Adek Rizky . Membangun Motivasi . http://qodrat.wordpress.com/2007/12/15/
membangun-motivasi/. 2007.Diakses tanggal 27 Mei 2010.
42. Anonim. Dasyat, keajaiban air. http://princessgeeky.blogspot.com
/2010/01/dahsyat-keajaiban-air.html. 2010. Diakses tanggal 29 Mei 2010.
Step VII
Model dan Konsep Keperawatan
Pengertian Model
Contoh menyerupai, menggambar diri melalui diafragma.
Suatu fenomena teori dan konsep.
Pengertian Konsep
Merupakan suatu ide yang mengandung kesan abstrak yang dapat diorganisir menjadi symbol-simbol nyata.
Keyakinan yang kompleks yang mengandung suatu ide berdasarkan pengalaman suatu sistem.
Model Konsep Keperawatan
Suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawatdi dalamnya.
Digunakan dalam praktik model konsep keperawatan.
Kerangka kerja konsep yang menerapkan tentang suatu ide global, lingkungan individu, kelompok dan situasi.
Karakterristik
Mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus dalam hal keperawatan ‘ digunakan berdasarkan kenyataan yang ada dan harus konsisten sebagaidasar pengembangan model konsep keperawatan.
Bersifat sederhana dan umum sesuai tentang keperawatan.
Dasar dalam penelitian dan praktik keperawatan.
Bersifat ilmiah.
Menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan.
Tujuan
Memberikan alas an keperawatan yang dihadapi dalam bentuk praktik dan tindakan sehingga permasalahan dapat dihadapi.
Membantu penelitian dalam mengembangkan keperawatan dasar.
Meningkatkan kesehatan dengan meningkatkan respon adaptis energy yang bebas dari perilaku tidak efektif dapat dipakai untuk meningkatkan kesehatan.
Membantu anggota dalam asuhan keperawatan dan memahaminya serta memberikan dasar dalam masalah keperawatan.
Menyediakan pengetahuan untuk memperbaiki administrasi keperawatan praktik, edukasi dan penelitian.
Memberikan struktur yang sistemamtis, rasional dalam aktifitas keperawatan memberikan pedoman dalam melakukan kebijaksanaan dan keputusan.
Memberikan pengetahuan untuk melakukan praktik dengan kurikulum keperawatan serta memberikan tujuan praktik keperawatan.
Dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan.
Menentukan criteria untuk mengukur kualitas pelayanan keperawatan.
Faktor-Faktor
Florence: kebudayaan, sistem pendidikan, pengembangan ilmu keperawatan.
Pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik, komunitas yang secara terus menerus.
Penjelasan tentang sistem pendididkan: perubahan besat dengan sistem pendidikan yang terarah.
Profesi yang mandiri.
Pandangan Ahli Tentang Teori Keperawatan
Florence Nightingale
Konsep lingkungan
H E Paplau
Mengenali diri dan orang lain
Roy
Model adaptasi yang ekstensial keperawatan
Orem
Self care
V Henderson
Manusia, lingkungan, kesehatan, keperawatan.
Jean Watson
Biofisikal, psikofisikal, psikososial, intra dan interpersonal.
Martha E Rogers
Manusia sebagai sumber energy yang menyatu dengan alam.
Betty Neuman
Health care system
Ida Orlando
Perilaku, reaksi, tindakan.
Leininger
Teori model transkultural
I King
Tujuan asuhan keperawatan tercapai jika perawata dan pasien saling bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta menerapkan tujuan bersama sampai selesai.
Benner dan Wrubel
Kebutuhan klien dengan pelayanan adaptasi dengan tekanan penyakit.
Joyce Travelbee
Mengembangkan dan mencegah koping.
Myra Levine
Klien sebagai makhluk hidup beriteraksi.
Dorothy Johnson
Asuhan keperawatan
oleh : Septiana Indah Nugraheni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar